Mantan Presiden RI Ketiga, Si Jenius ilmuwan konstruksi pesawat terbang,
ini selalu menjadi berita hangat jika menginjakkan kakinya di tanah
air, sepulang dari ‘tanah idamannya’ Jerman. Pada masa emas kejayaan
dengan segudang jabatan diemban, dialah manusia paling multidimensional
di Indonesia. Ia manusia cerdas ajaib yang sempat menghadirkan selaksa
harapan kemajuan teknologi demi kejayaan negeri ini. Sepakterjangnya
penuh kontroversi, banyak pengagum namun tak sedikit pula yang tak
sependapat dengannya. Setiap kali, peraih penghargaan bergengsi
Theodore van Karman Award, itu kembali dari “habitat”-nya Jerman, ia
selalu menjadi berita. Betulkah dia ingin berebut kursi RI-1? Apa
kendaraan politiknya?
Agak aneh, memang, anak bangsa yang satu ini. Dia hanya setahun kuliah
di ITB Bandung, 10 tahun kuliah hingga meraih gelar doktor konstruksi
pesawat terbang di Jerman dengan predikat Summa Cum laude. Lalu bekerja
di industri pesawat terbang terkemuka MBB Gmbh Jerman, sebelum memenuhi
panggilan Presiden Soeharto untuk kembali ke Indonesia.
Di
Indonesia dia 20 tahun menjabat Menteri Negara Ristek/Kepala BPPT,
memimpin 10 perusahaan BUMN Industri Strategis, dipilih MPR menjadi
Wakil Presiden RI, dan disumpah oleh Ketua Mahkamah Agung menjadi
Presiden RI menggantikan “professor” politiknya Soeharto. Soeharto yang
tampaknya merasa dikhianatinya menyerahkan jabatan presiden itu
kepadanya berdasarkan Pasal 8 UUD 1945. (Tampaknya Habibie diduga
sebagai dalang penolakan 14 menteri untuk duduk kembali dalam Kabinet
Reformasi Pembangunan yang direncanakan Soeharto, suatu dugaan yang tak
pernah diklarifikasi). Spekulasi perihal dugaan pengkhianatan ini makin
berkembang tatkala Soeharto tak pernah membuka pintu bagi Habibie
sejak dilantik menjadi presiden.
Sampai akhirnya Habibie
dipaksa pula lengser akibat refrendum Timor Timur memilih merdeka.
Pidato Pertanggungjawabannya ditolak MPR RI. Ia pun kembali menjadi
warga negara biasa, kembali pula hijrah bermukim ke Jerman, dan setiap
mengunjungi Tanah Air selalu menjadi berita hangat.
Itulah
sosok dan kilas balik singkat perjalanan hidup B.J. Habibie, lelaki
kelahiran Pare-Pare, 25 Juni 1936 ini. Dia penuh kontroversi dan
merupakan sosok manusia paling multidimensional di Indonesia. Begitu
banyak kawan-kawannya dan nyaris segitu banyak pula orang yang tak
setuju dengan sepakterjang tokoh industri pesawat terbang kelas dunia
yang memperoleh berbagai penghargaan, salah satunya paling berkelas
adalah Theodhore van Karman Award dari Pemerintah China.
Ketika dia mendirikan ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia) dan
didaulat menjadi Ketua Umum, misalnya, sebagai antitesa berdiri pula
Forum Demokrasi (Fordem) pimpinan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur yang
populis dan egaliter serta inklusif. ICMI, yang dalam perjalanan
selanjutnya praktis menjadi kekuatan politik Habibie, oleh Gus Dur
dituding sebagai sektarian karena itu kurang bagus untuk masa depan
sebuah bangsa yang majemuk seperti Indonesia.
Ketika pada 10
Agustus 1995 dia berhasil menerbangkan pesawat terbang N-250
“Gatotkoco” kelas commuter asli buatan dan desain putra-putra terbaik
bangsa yang bergabung dalam PT Industri Pesawat Terbang Nusantara
(IPTN, kini menjadi PT Dirgantara Indonesia), dia diserang pelaku
ekonomi lain bahwa yang dibutuhkan rakyat Indonesia adalah beras bukan
“mainan” pesawat terbang.
Pemikiran ekonomi makro Habibie yang
terkenal dengan Habibienomics, dihadirkan oleh lingkarannya sebagai
counter pemikiran lain seperti Widjojonomics (yang sesungguhnya
merupakan Soehartonomic). Ketika Habibie berhasil membarter
(tukarguling) pesawat terbang “Tetuko” CN-235 dengan beras ketan itam
Thailand, dia diledekin, pesawat terbangnya hanya sekelas ketan itam
dan lebih baik membuat panci saja.
Dan kontroversi paling
hangat adalah ketika dia menawarkan opsi otonomi luas atau bebas
menentukan nasib sendiri kepada rakyat Timor Timur, satu propinsi
termuda Indonesia yang direbut dan dipertahankan dengan susah payah
oleh rezim Soeharto. Siapapun dia orangnya tentu ingin bebas merdeka
termasuk rakyat Timor Timur, sehingga ketika jajak pendapat dilakukan
pilihan terhadap bebas menentukan nasib sendiri (merdeka) unggul
mutlak.
Dari sekian puluh mungkin ratusan sepakterjang
kontroversialnya, kasus lepasnya Timor Timur agaknya menjadi sesuatu
“kesalahan” fatal seorang presiden yang sesungguhnya telah bersumpah
dan berkewajiban mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Sutau kesalahan yang memang sangat “tabu” untuk dimaafkan.
Kesalahan ini mengakibatkan penolakan terhadap pidato
pertanggungjawaban Habibie dalam Sidang Umum MPR RI hasil Pemilu 1999,
Pemilu terbaik paling demokratis setelah Pemilu tahun 1955. Penolakan
ini jelas menciutkan nyali Habibie untuk terus maju sebagai kandidat
calon presiden. Maka, jadilah Habibie kembali ke habitatnya di Jerman.
Ketika Habibie menjabat presiden hampir tidak ada hari tanpa
demonstrasi. Demonstrasi itu mendesak Habibie merespons tuntutan
reformasi dalam berbagai bidang kehidupan berbangsa dan bernegara,
seperti kebebasan pers, kebebasan berpolitik, kebebasan rektrutmen
politik, kebebasan berserikat dan mendirikan partai politik, kebebasan
berusaha, dan berbagai kebebasan lainnya. Namun kendati Habibie
merespon tuntutan reformasi itu, tetap saja pemerintahannya dianggap
merupakan kelanjutan Orde Baru. Pemerintahannya yang berusia 518 hari
hanya dianggap sebagai pemerintahan transisi.
Teknologi Terbang
Keinginan Habibie mengakselerasi pembangunan sesungguhnya sudah
dimulainya di industri pesawat terbang IPTN dengan menjalankan program
evolusi empat tahapan alih teknologi yang dipercepat “berawal dari akhir
dan berakhir di awal”.
Empat tahapan alih teknologi itu,
pertama, memproduksi pesawat terbang berdasarkan lisensi utuh dari
industri pesawat terbang lain, hasilnya adalah NC 212 lisensi dari Casa
Spanyol. Kedua, memproduksi pesawat terbang secara bersama-sama,
hasilnya adalah “Tetuko” CN-235 berkapasitas 30-35 penumpang yang
merupakan produksi kerjasama secara equal antara IPTN dengan Casa
Spanyol.
Ketiga, mengintegrasikan seluruh teknologi dan sistem
konstruksi pesawat terbang yang paling mutakhir yang ada di dunia
menjadi sesuatu yang sama sekali didesain baru, hasilnya adalah
“Gatotkoco” N-250 berkapasitas 50-60 penumpang yang dikembangkan dengan
teknologi fly-by-wire dari Airbus. Keempat, memproduksi pesawat
terbang berdasarkan hasil riset kembali dari awal, yang diproyeksikan
bernama N-2130 berkapasitas 130 penumpang dengan biaya pengembangan
diperkirakan sekitar 2 milyar dolar AS.
Empat tahapan alih
teknologi yang dipercepat didefinisikan “bermula dari akhir dan
berakhir di awal”, memang sukar dipahami pikiran awam. Habibie dianggap
hanyut dengan angan-angan teknologinya yang tidak memenuhi kebutuhan
dasar teknologi Indonesia, yang ternyata membuat sepeda saja secara
utuh belum sampai.
Pemeritnahan Orde Baru sangat memanjakan
program empat tahapan alih teknologi Habibie dengan menempatkan
berbagai proyeknya sebagai industri strategis yang menyedot banyak
dana. Satu di antaranya, yang paling spektakuler, adalah IPTN, yang
sepanjang zaman disubsidi. Sehingga ketika perusahaan ini diposisikan
sama seperti BUMN lainnya yang harus mampu membiayai dirinya,
perusahaan yang kini bernama PT Dirgantara Indonesia ini pun terancam
ambruk dan terpaksa merumahkan dan mem-PHK 6000-an karyawannya.
Lalu, dalam kesempatan deklarasi pendirian Masyarakat Ilmuwan dan
Teknolog Indonesia (MITI), Habibie menyebutkan hancurnya IPTN adalah
ulah IMF yang menghambat Pemerintah RI membantu pengembangan pesawat
terbang dengan mencantumkan klausal pencabutan subsidi dalam Letter of
Intent (LoI).
Nasionalisme Habibie
Istri adalah alasan
utama Habibie tinggal di Jerman. Pendamping hidup sekaligus teman suka
dan duka yang sudah dikenal sejak anak-anak umur 14 tahun, dr. Hasri
Ainun Habibie. Putri keempat H. Mohammad Besari itu disebut terbaring
menjalani perawatan di sebuah rumahsakit di Jerman. Habibie ingin untuk
selalu harus bisa mendampingi istri, dan harapnya istri juga akan
selalu bisa mendampinginya. Menurut tim dokter yang menanganinya, Hasri
Ainun belum dibenarkan tinggal atau berkunjung ke daerah tropis karena
kelembabannya tinggi. Karena itu, tim dokter merekomendasikan untuk
tinggal di Jerman sampai sehat secara tuntas.
Kepergiannya
untuk bermukim di jerman dalam jangka lama, mengundang pertanyaan
beberapa pihak tentang nasionalisme Habibie. Walaupun sesekali Habibie
masih mau berkunjung ke negeri kelahiran, tanah tumpah darahnya
Indonesia, dari tanah idamannya Jerman. Namun sikap kontroversialnya
tetaplah melekat sebab selalu saja berita kedatangannya menghebohkan.
Sampai-sampai, ada yang menduga dia akan kembali ke arena politik di
tanah air berebut kursi presiden. Pengagumnya memang banyak, terutama
kaum teknolog yang bergabung di ICMI.
Organisasi ini
sesungguhnya cukup mapan dan siap menjadi “juru kampanye” Habibie
berebut kursi tertinggi, bersama “Makassar Connection” atau SDM (Semua
dari Makassar). Keduanya justru terkesan membelenggu sebab Habibie
menjadi eksklusif sesuatu yang kurang pas untuk seorang negarawan
pemimpin bangsa yang harus pluralistik.
Kendati demikian,
kepulangan ke tanah air Habibie agaknya hanya karena dia ingin dikenang
sebagai manusia yang baik. ‘"Mungkin saat ini tak disadari. Tapi bisa
jadi, berguna satu saat kelak, bila saya sudah tiada nanti," tutur
lelaki itu, lirih,’ demikian tulis Liputan6.com. Adalah stasiun TV SCTV
ini, dikenal sangat dekat dengan Habibie, yang pada 2 Juli 2002
menyiarkan langsung dari Jerman kesaksian Habibie dalam kasus
pelanggaran HAM berat Timtim untuk kebutuhan persidangan di Pengadilan
Ad Hoc HAM Jakarta Pusat..
Habibie menyebutkan presiden itu
bukan segala-galanya. Walau jenius dengan memperoleh royalti atas
delapan hak paten hasil temuannya sebagai ilmuwan konstruksi pesawat
terbang seperti dari Airbus dan F-16, dia mengaku masih banyak yang
jauh lebih baik dari dirinya. Lama bermukim di lingkungan yang sangat
menghargai ketokohan dan personality setiap orang, Habibie
mendefinisikan jika ingin dihargai maka yang diperhatikan orang lain
adalah sikap yang tak berubah terhadap lingkungan.
Menurutnya
status, jabatan, dan prestasi bukan alasan untuk berubah terhadap
lingkungan. Itulah sebabnya, ketika sudah menjadi RI-1 sikap Habibie
terhadap lingkungan tetap tidak berubah. Malah semakin menampakkan
watak aslinya, misalnya tidak mau diam dan bergerak sesuka hati padahal
sudah ada aturan protokoler yang harus dipatuhi. Terngianglah saat itu
singkatan Habibie sebagai “Hari-hari Bikin Bingung”.
*** TokohIndonesia DotCom (Ensiklopedi Tokoh Indonesia)
Gorontalo, Keunikan Budaya Gorontalo, Kuliner di Gorontalo, Hidden Paradise Gorontalo, Tempat Wisata di Gorontalo, Peninggalan Bersejarah Hulonthalo, Visit Gorontalo.
Pawai Malam Pasang Lampu di Gorontalo
Tumbilotohe : Malam Pasang Lampu adalah moment paling ditunggu bagi segenap wisatawan lokal maupu mancanegara, nah kyk apa sih semarak Tumbilotohe di Gorontalo, cekidot... :D
Nah, ini hanya sebagian. Pengen tau gimana serunya? Visit Gorontalo aje. Malam Tumbilotohe atau malam pasang lampu biasanya di adakan 3 hari sebelum lebaran. tradisi yang sudah berlangsung turun temurun ini dahulu di laksanakan sebagai wujud rasa syukur dan menyambut Laitul Qadar (malam seribu bulan) yang bagi setiap umat muslim, malam lailatul qadar adalah malam penuh kegembiraan dan setiap umat muslim yang berpuasa berlomba-lomba menanti malam ini oleh karenanya terciptalah TUMBILOTOHE.
Nah, ini hanya sebagian. Pengen tau gimana serunya? Visit Gorontalo aje. Malam Tumbilotohe atau malam pasang lampu biasanya di adakan 3 hari sebelum lebaran. tradisi yang sudah berlangsung turun temurun ini dahulu di laksanakan sebagai wujud rasa syukur dan menyambut Laitul Qadar (malam seribu bulan) yang bagi setiap umat muslim, malam lailatul qadar adalah malam penuh kegembiraan dan setiap umat muslim yang berpuasa berlomba-lomba menanti malam ini oleh karenanya terciptalah TUMBILOTOHE.
GRATIS SEMUANYA HINGGA 3HARI 3MALAM
GRATIS SEMUANYA HINGGA 3HARI 3MALAM: RAMADHAN MAKIN PENUH BERKAH. Nikmati tambahan bonus selain GRATIS NELPON kapan saja berupa PLUSSS GRATIS SMS
Sejarah Berdirinya Provinsi Gorontalo
Menurut sejarah, Jazirah Gorontalo terbentuk kurang lebih 400 tahun lalu
dan merupakan salah satu kota tua di Sulawesi selain Kota Makassar,
Pare-pare dan Manado. Gorontalo pada saat itu menjadi salah satu pusat
penyebaran agama Islam di Indonesia Timur yaitu dari Ternate, Gorontalo,
Bone.Seiring dengan penyebaran agama tersebut Gorontalo menjadi pusat
pendidikan dan perdagangan masyarakat di wilayah sekitar seperti Bolaang
Mongondow (Sulut), Buol Toli-Toli, Luwuk Banggai, Donggala (Sulteng)
bahkan sampai ke Sulawesi Tenggara.
Gorontalo menjadi pusat pendidikan dan perdagangan karena letaknya yang strategis menghadap Teluk Tomini (bagian selatan) dan Laut Sulawesi (bagian utara).
Kedudukan Kota Kerajaan Gorontalo mulanya berada di Kelurahan Hulawa Kecamatan Telaga sekarang, tepatnya di pinggiran sungai Bolango. Menurut Penelitian, pada tahun 1024 H, kota Kerajaan ini dipindahkan dari Keluruhan Hulawa ke Dungingi Kelurahan Tuladenggi Kecamatan Kota Barat sekarang. Kemudian dimasa Pemerintahan Sultan Botutihe Kerajaan ini dipindahkan dari Dungingi di pinggiran sungai Bolango, ke satu lokasi yang terletak antara dua kelurahan yaitu Kelurahan Biawao dan Kelurahan Limba B.
Dengan letaknya yang stategis yang menjadi pusat pendidikan dan perdagangan serta penyebaran agama islam maka pengaruh Gorontalo sangat besar pada wilayah sekitar, bahkan menjadi pusat pemerintahan yang disebut dengan Kepala Daerah Sulawesi Utara Afdeling Gorontalo yang meliputi Gorontalo dan wilayah sekitarnya seperti Buol ToliToli dan, Donggala dan Bolaang Mongondow.
Sebelum masa penjajahan keadaaan daerah Gorontalo berbentuk kerajaan-kerajaan yang diatur menurut huukm adat etatanegaraan Gorontalo. Kerajaan-kerajaan itu tergabung dalam satu ikatan kekeluargaan yang disebut "Pohala'a".Menurut Haga (1931) daerah Gorontalo ada lima pohala'a :
* Pohala'a Gorontalo
* Pohala'a Limboto
* Pohala'a Suwawa
* Pohala'a Boalemo
* Pohala'a Atinggola
Dengan hukum adat itu maka Gorontalo termasuk 19 wilayah adat di Indonesia Pohalaa Gorontalo merupakan pohalaa yang paling menonjol diantara kelima pohalaa tersebut. Itulah sebabnya Gorontalo lebih banyak dikenal.
Asal usul nama Gorontalo terdapat berbagai pendapat dan penjelasan antara lain :
* "Hulontalangio", nama salah satu kerajaan yang dipersingkat menjadi hulontalo.
* Berasal dari " Hua Lolontalango" yang artinya orang-orang Gowa yang berjalan lalu lalang.
* Berasal dari " Hulontalangi" yang artinya lebih mulia.
* Berasal dari "Hulua Lo Tola" yang artinya tempat berkembangnya ikan Gabus.
* Berasal dari " Pongolatalo" atau "Puhulatalo" yang artinya tempat menunggu.
* Berasal dari Gunung Telu yang artinya tiga buah gunung.
* Berasal dari " Hunto" suatu tempat yang senantiasa digenangi air
Jadi asal usul nama Gorontalo (arti katanya) tidak diketahui lagi, namun jelas kata "hulondalo" hingga sekarang masih hidup dalam ucapan orang Gorontalo dan orang Belanda karena kesulitan dalam mengucapkannya diucapkan dengan Horontalo dan bila ditulis menjadi Gorontalo.
Pada tahun 1824 daerah Limo Lo Pohalaa telah berada di bawah kekusaan seorang asisten Residen disamping Pemerintahan tradisonal. Pada tahun 1889 sistem pemerintahan kerajaan dialihkan ke pemerintahan langsung yang dikenal dengan istilah " Rechtatreeks Bestur ". Pada tahun 1911 terjadi lagi perubahan dalam struktur pemerintahan Daerah Limo lo pohalaa dibagi atas tiga Onder Afdeling yaitu :
* Onder Afdeling Kwandang
* Onder Afdeling Boalemo
* Onder Afdeling Gorontalo
Selanjutnya pada tahun 1920 berubah lagi menjadi lima distrik yaitu :
* Distrik Kwandang
* Distrik Limboto
* Distrik Bone
* Distrik Gorontalo
* Distrik Boalemo
Pada tahun 1922 Gorontalo ditetapkan menjadi tiga Afdeling yaitu :
* Afdeling Gorontalo
* Afdeling Boalemo
* Afdeling Buol
Sebelum kemerdekaan Republik , rakyat Gorontalo dipelopori oleh Bpk. H. Nani Wartabone berjuang dan merdeka pada tanggal 23 Januari 1942. Selama kurang lebih dua tahun yaitu sampai tahun 1944 wilayah Gorontalo berdaulat dengan pemerintahan sendiri. Perjuangan patriotik ini menjadi tonggak kemerdekaan bangsa Indonesia dan memberi imbas dan inspirasi bagi wilayah sekitar bahkan secara nasional. Oleh karena itu Bpk H. Nani Wartabone dikukuhkan oleh Pemerintah RI sebagai pahlawan perintis kemerdekaan.
Hari Kemerdekaan Gorontalo " yaitu 23 Januari 1942 dikibarkan bendera merah putih dan dinyanyikan lagu Indonesia Raya. Padahal saat itu Negara Indonesia sendiri masih merupakan mimpi kaum nasionalis tetapi rakyat Gorontalo telah menyatakan kemerdekaan dan menjadi bagian dari Indonesia
Selain itu pada saat pergolakan PRRI Permesta di Sulawesi Utara masyarakat wilayah Gorontalo dan sekitarnya berjuang untuk tetap menyatu dengan Negara Republik Indonesia dengan semboyan "Sekali ke Djogdja tetap ke Djogdja" sebagaimana pernah didengungkan pertama kali oleh Ayuba Wartabone di Parlemen Indonesia Timur ketika Gorontalo menjadi bagian dari Negara Indonesia Timur.
Info : Klik disini
Gorontalo menjadi pusat pendidikan dan perdagangan karena letaknya yang strategis menghadap Teluk Tomini (bagian selatan) dan Laut Sulawesi (bagian utara).
Kedudukan Kota Kerajaan Gorontalo mulanya berada di Kelurahan Hulawa Kecamatan Telaga sekarang, tepatnya di pinggiran sungai Bolango. Menurut Penelitian, pada tahun 1024 H, kota Kerajaan ini dipindahkan dari Keluruhan Hulawa ke Dungingi Kelurahan Tuladenggi Kecamatan Kota Barat sekarang. Kemudian dimasa Pemerintahan Sultan Botutihe Kerajaan ini dipindahkan dari Dungingi di pinggiran sungai Bolango, ke satu lokasi yang terletak antara dua kelurahan yaitu Kelurahan Biawao dan Kelurahan Limba B.
Dengan letaknya yang stategis yang menjadi pusat pendidikan dan perdagangan serta penyebaran agama islam maka pengaruh Gorontalo sangat besar pada wilayah sekitar, bahkan menjadi pusat pemerintahan yang disebut dengan Kepala Daerah Sulawesi Utara Afdeling Gorontalo yang meliputi Gorontalo dan wilayah sekitarnya seperti Buol ToliToli dan, Donggala dan Bolaang Mongondow.
Sebelum masa penjajahan keadaaan daerah Gorontalo berbentuk kerajaan-kerajaan yang diatur menurut huukm adat etatanegaraan Gorontalo. Kerajaan-kerajaan itu tergabung dalam satu ikatan kekeluargaan yang disebut "Pohala'a".Menurut Haga (1931) daerah Gorontalo ada lima pohala'a :
* Pohala'a Gorontalo
* Pohala'a Limboto
* Pohala'a Suwawa
* Pohala'a Boalemo
* Pohala'a Atinggola
Dengan hukum adat itu maka Gorontalo termasuk 19 wilayah adat di Indonesia Pohalaa Gorontalo merupakan pohalaa yang paling menonjol diantara kelima pohalaa tersebut. Itulah sebabnya Gorontalo lebih banyak dikenal.
Asal usul nama Gorontalo terdapat berbagai pendapat dan penjelasan antara lain :
* "Hulontalangio", nama salah satu kerajaan yang dipersingkat menjadi hulontalo.
* Berasal dari " Hua Lolontalango" yang artinya orang-orang Gowa yang berjalan lalu lalang.
* Berasal dari " Hulontalangi" yang artinya lebih mulia.
* Berasal dari "Hulua Lo Tola" yang artinya tempat berkembangnya ikan Gabus.
* Berasal dari " Pongolatalo" atau "Puhulatalo" yang artinya tempat menunggu.
* Berasal dari Gunung Telu yang artinya tiga buah gunung.
* Berasal dari " Hunto" suatu tempat yang senantiasa digenangi air
Jadi asal usul nama Gorontalo (arti katanya) tidak diketahui lagi, namun jelas kata "hulondalo" hingga sekarang masih hidup dalam ucapan orang Gorontalo dan orang Belanda karena kesulitan dalam mengucapkannya diucapkan dengan Horontalo dan bila ditulis menjadi Gorontalo.
Pada tahun 1824 daerah Limo Lo Pohalaa telah berada di bawah kekusaan seorang asisten Residen disamping Pemerintahan tradisonal. Pada tahun 1889 sistem pemerintahan kerajaan dialihkan ke pemerintahan langsung yang dikenal dengan istilah " Rechtatreeks Bestur ". Pada tahun 1911 terjadi lagi perubahan dalam struktur pemerintahan Daerah Limo lo pohalaa dibagi atas tiga Onder Afdeling yaitu :
* Onder Afdeling Kwandang
* Onder Afdeling Boalemo
* Onder Afdeling Gorontalo
Selanjutnya pada tahun 1920 berubah lagi menjadi lima distrik yaitu :
* Distrik Kwandang
* Distrik Limboto
* Distrik Bone
* Distrik Gorontalo
* Distrik Boalemo
Pada tahun 1922 Gorontalo ditetapkan menjadi tiga Afdeling yaitu :
* Afdeling Gorontalo
* Afdeling Boalemo
* Afdeling Buol
Sebelum kemerdekaan Republik , rakyat Gorontalo dipelopori oleh Bpk. H. Nani Wartabone berjuang dan merdeka pada tanggal 23 Januari 1942. Selama kurang lebih dua tahun yaitu sampai tahun 1944 wilayah Gorontalo berdaulat dengan pemerintahan sendiri. Perjuangan patriotik ini menjadi tonggak kemerdekaan bangsa Indonesia dan memberi imbas dan inspirasi bagi wilayah sekitar bahkan secara nasional. Oleh karena itu Bpk H. Nani Wartabone dikukuhkan oleh Pemerintah RI sebagai pahlawan perintis kemerdekaan.
Hari Kemerdekaan Gorontalo " yaitu 23 Januari 1942 dikibarkan bendera merah putih dan dinyanyikan lagu Indonesia Raya. Padahal saat itu Negara Indonesia sendiri masih merupakan mimpi kaum nasionalis tetapi rakyat Gorontalo telah menyatakan kemerdekaan dan menjadi bagian dari Indonesia
Selain itu pada saat pergolakan PRRI Permesta di Sulawesi Utara masyarakat wilayah Gorontalo dan sekitarnya berjuang untuk tetap menyatu dengan Negara Republik Indonesia dengan semboyan "Sekali ke Djogdja tetap ke Djogdja" sebagaimana pernah didengungkan pertama kali oleh Ayuba Wartabone di Parlemen Indonesia Timur ketika Gorontalo menjadi bagian dari Negara Indonesia Timur.
Info : Klik disini
Tentang Gorontalo
Nah.
Sob biasanya untuk tau gimana gambaran suatu daerah kita musti tau seperti apa
daerahnya dan keterangan luas, populasi, kepadatan (kayak badan sensus aja
yah.. :D). pas ane ketemu ama om wiki (sebutan untuk Wikipedia) setidaknya ana
nemu niy gambaran umum mengenai gorontalo. Cekidot lah…
Gorontalo
— Provinsi —
Moto:
"Duluo Limo Lo Pohalaa" "Bumi Serambi Madinah"
Peta lokasi Gorontalo
Hari jadi 16 Februari 2001
(hari jadi) Ibu kota Kota Gorontalo
Pemerintahan - Gubernur
Rusli Habibie
Luas - Total
12,215,44 km2
Populasi (2010)- Total 1.038.585 -
Kepadatan 85.025,4/km²
Demografi - Suku bangsa Gorontalo (90%) , Suku
Suwawa, Suku
Bone, Suku
Atinggola, Mongondow
- Agama Islam
(92%), Kristen, Animisme. - Bahasa Bahasa Gorontalo, Bahasa
Suwawa, Bahasa
Atinggola, Bahasa Indonesia
Situs web
Pemerintah Provinsi Gorontalo
Pemerintah Provinsi Gorontalo
Introduce me
Salam bro, sis, nou deng uti yang ada di seluruh dunia dan seputaran gorontalo.
blog ini nantinya berisi kontent paling seru di seputaran gorontalo. semua tentang keunikan dan kuliner gorontalo termasuk tempat wisata plus tempat nongkrongnya bakal ada dan tentunya di kemas dengan informasi uptodate dan bermanfaat.
ada juga isu2 paling hot di gorontalo. so bagi para pelancong, cekidot.
BLOG PALIIIINGGG LENGKAP TENTANG GORONTALO DAN KEUNIKANNYA ;)
blog ini nantinya berisi kontent paling seru di seputaran gorontalo. semua tentang keunikan dan kuliner gorontalo termasuk tempat wisata plus tempat nongkrongnya bakal ada dan tentunya di kemas dengan informasi uptodate dan bermanfaat.
ada juga isu2 paling hot di gorontalo. so bagi para pelancong, cekidot.
BLOG PALIIIINGGG LENGKAP TENTANG GORONTALO DAN KEUNIKANNYA ;)
Langganan:
Postingan (Atom)