Bentor Gorontalo akan Beredar di Pelosok

http://upload.wikimedia.org/wikibooks/id/thumb/0/06/Bentor4.jpg/300px-Bentor4.jpgLaporan Wartawan Tribun Gorontalo Budi Susilo

TRIBUNGORONTALO.COM-Becak motor (Bentor) yang beredar di Kota Gorontalo direncanakan akan dialihkan ke wilayah pemukiman pelosok agar terjadi arus kelancaran lalu-lintas di pusat perkotaan.

Kepala Dinas Perhubungan dan Informasi Komunikasi Kota Gorontalo, Henry A Sinjal, menuturkan, berdasarkan kajian tim ahli perkotaan dan transportasi Bentor lebih cocok beredar di kawasan perkampungan atau komplek pemukiman penduduk.

"Dari Kementrian Perhubungan Republik Indonesia telah mengkajinya September ini. Nanti sekitar November akan ada finalisasi kajian," ujarnya kepada tribungorontalo, Senin (10/9/2012).

Sebagai pendukung penuh transportasi publik, maka ujar Henry akan dilengkapi dengan pengadaan bus rapid transit dan mobil mikro angkutan umum.

"Kalau tidak diimbangi transportasi yang layak warga akan terlantar peroleh transportasi," tuturnya.

Direncanakan, ungkapnya, bila tidak ada aral melintang finalisasi kajian dari Kementrian Perhubungan pada akhir tahun 2012 ini dan masuk pertengahan tahun 2013 program berjalan.

"Kota Gorontalo peroleh perhatian yang spesial dari pemerintah pusat. Kota yang pertama di kaji sistem transportasi publiknya," ujar Henry.

Ditambahkan, Wali Kota Gorontalo Adhan Dambea mengatakan, kendaraan Becak Motor (Bentor) dapat di kontrol dengan baik agar tidak membuat kesemrawutan.
Ia menuturkan, selama ini kesan yang terjadi di masyarakat Bentor alat tranpsortasi yang bebas tanpa ada aturan jelas.

"Pengemudi tidak pakai helm, jenis kendaraan umum tapi pelat hitam ? Ini kesannya tidak jelas," ujarnya.

Karena itu, tuturnya, pengaturan Bentor di Kota Gorontalo perlu dilakukan agar ada ketertiban kota.

"Saya yakin para Bentor mau di atur dengan baik. Demi keuntungan bersama," katanya.

Bisa saja, tuturnya, Bentor itu nanti melayani trayek di daerah-daerah pelosok atau jalur-jalur tertentu.

"Jangan beredar di pusat kota, supaya tidak bisa bikin kemacetan lalu-lintas," ujarnya.
 

Potensi Pertanian di Gorontalo

Tanaman padi dan palawija yang dibudidayakan di Provinsi Gorontalo meliputi padi sawah, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang kedelai, kacang hijau, dan kacang tanah. Luas panen padi sawah tahun 2010 adalah 45.370 hektar dengan luas panen terbesar berada di Kabupaten Gorontalo seluas 20.105 hektar. Luas panen jagung di Provinsi Gorontalo adalah seluas 143.833 hektar. Untuk luas panen jagung terbesar berada di Kabupaten Pohuwato dengan 47,20 persen dari total luas panen jagung provinsi. Pada tahun 2006 produksi jagung sebesar 416.222, dan tahun 2010 angka produksi jagung telah mencapai 679.186 ton dengan luas tanam 164.999 ha dan luas panen 143.833 ha dengan produktivitas rata-rata jagung 4.72 ton per hektar. Produksi pertanian khususnya jagung akan tetap dijaga peningkatannya sehingga diharapkan akan sustainable pada tingkat produksi 750 ribu hingga 1 juta ton di tahun 2012 sesuai target dalam RPJMD 2007-2012.
Trend Jagung dan Padi di Gorontalo

Gorontalo Bakal Kembangkan Listrik Biomassa

lamtoroTanaman Lamtoro. sumber gambar: tropicalplantbook.comGorontalo, Penyediaan sumber energi listrik terus diseriusi Pemprov Gorontalo. Saat ini akan dikembangkan lagi tenaga listrik Biomassa. Bahkan dua investor PT Rekayasa Industri dan PT Turbindo Indonesia telah menyampaikan keinginan mereka untuk mengembangkan listrik Biomassa di Gorontalo dengan menemui Wakil Gubernur Gorontalo, (21/9).
Listrik biomassa sendiri baru pertama kali dikembangkan di Indonesia, namun sebelumnya, Malaysia dan Thailand juga sudah melakukan uji coba. Listrik yang nantinya akan memanfaatkan tumbuhan Lamtoro (Petai cina) adalah sejenis perdu dari suku fabaceae (Leguminosae, polong-polongan), akan dikelola dalam bentuk perkebunan atau dengan memanfaatkan kelompok masyarakat untuk mengembangkanya. Pembangunan pembangkit listrik Bio Mas ini membutuhkan luas area dua ribu hektar termasuk pabrik. Wagub Idris Rahim sangat merespon rencana pengembangan listrik biomassa, bahkan jika bisa maka bulan Oktober para investor sudah bisa action dengan tetatp berkoordinasi dengan pihak. "Pemerintah siap membantu selama hal tersebut untuk kepentingan bersama demi kesejahteraan masyarakat," kata Wagub Idris Rahim.

Sumber

Benteng Otanaha, Peninggalan Bersejarah di Gorontalo

Benteng Otanaha

Kompleks Benteng Otanaha yang terletak di atas bukit desa Dempe, Gorontalo merupakan peninggalan bersejarah yang dibangun oleh Portugis pada abad ke 15. Bangunan yang keseluruhannya terdiri dari tiga buah benteng (Benteng Otanaha, Benteng Otahiya, dan Benteng Ulupahu) ini dibangun sebagai wujud kerjasama antara Portugis dengan Raja Ilato yang tengah berkuasa pada tahun 1505 – 1585.
otanahaBenteng OtanahaDikisahkan, suatu saat kapal orang Portugis singgah di Gorontalo. Perwakilan orang Portugis itu kemudian menemui Raja Ilato dan mewarkan kerjasama untuk memperkuat sistem pertahanan dan keamamanan kerajaan. Sebagai tanda kesepakan, Portugis bersedia membangun tiga benteng yang terletak di atas bukit.
Pada tahun 1525, saat Gorontalo diserang musuh, terkuaklah akal bulus Portugis. Rupanya, upaya pendekatan Portugis dengan Raja Ilato hanyalah strategi untuk menyerang Gorontalo. Pada saat terjadi serangan dari musuh itu, Portugis sama sekali tidak membantu Gorontalo, namun justru memihak musuh untuk menyerang Gorontalo.
Hingga tahun 1585, Gorontalo masih dalam kemelut peperangan. Salah seorang putra Raja Ilato, yaitu Naha dan istrinya, Ohihiya, memimpin pertempuran dan menjadikan ketiga benteng Portugis itu sebagai benteng pertahanan. Dalam pertempuran ini Naha dan seorang putranya, Pahu, gugur. Untuk mengenang perjuangan mereka, ketiga benteng ini kemudian dinamai Naha, Pahu, dan Hiya. Sementara itu penambahan kata Ota merupakan bahasa daerah setempat yang berarti Benteng.
Sebagai cagar budaya yang patut dijaga kelestariannya, kompleks Benteng Otanaha ini sudah dipugar pada tahun 1978 – 1981. Pemerintah setempat juga membangun anak tangga untuk memudahkan wisatawan menjangkau kompleks benteng. Sedikitnya kita harus mendaki 353 anak tangga untuk mencapai benteng utama, yaitu Benteng Otanaha. Sementara itu untuk mencapai Benteng Otahiya terdapat sekitar 245 anak tangga dan 59 anak tangga menuju Benteng Ulupahu.
Benteng Otanaha merupakan obyek wisata sejarah bangunan peninggalan monumen kuno warisan pada masa lalu dari suku gorontalo dibangun sekitar 1525 letaknya diatas bukit di Kelurahan Dembe I Kecamatan Kota Barat dengan jarak 8 Km dari pusat Kota Gorontalo. Untuk mencapai benteng ini kita harus menapaki anak tangga sebanyak 351 buah dan dan dapat pula melalui jalan melingkar dengan kenderaan roda empat dan roda dua. Benteng ini yempat perlindungan dan pertahanan Raja-raja Gorontalo ketika melawan kolonial Portugis yang ingin menjajah.
Keunikan dari benteng ini bangunanya terbuat dari campuran kapur dan putih burung aleo. Karena letaknya yang berada dipuncak bukit maka dari benteng ini dapat dilihat pemandangan danau limboto. Selain benteng Otanaha didekatnya pula dua buah benteng yaitu benteng Otahiya dan Ulupahu.
Panorama yang ditawarkan dari Benteng Otanaha adalah panorama Kota Gorontalo dan Danau Limboto.Sepanjang mata memandang, mata dimanjakan pemandangan yang bagus karena lokasi benteng yang berada di ketinggian memang memungkinkan untuk melayangkan pemandangan ke mana saja.
Benteng ini konon dibangun oleh pejuang-pejuang Gorontalo sebagai benteng pertahanan untuk melawan Belanda.Konstruksi benteng berbentuk bulat dengan pondasi dari batu-batu alam. Tinggi benteng sekitar 7 meter dan diameter benteng mungkin sekitar 20 meter.Terdapat 3 benteng yang dihubungkan dengan jalan setapak untuk menuju ke tiap-tiap benteng.Lokasinya yang berada di atas bukit memang sangat strategis sebagai benteng pertahanan sekaligus menara intai saat jaman perang dulu.
Untuk mencapai benteng ini juga mudah, 30 menit dari Kota Gorontalo ke arah Danau Limboto. Untuk sampai ke atas bisa dengan berjalan kaki melalui 1000 anak tangga atau membawa kendaraan sampai di atas bukit dan diparkir di depan benteng. Pengunjung akan dikenai tiket masuk sebesar 5.000 rupiah dan sudah bisa menikmati suasana Benteng Otanaha sepuasnya.