Benteng Otanaha
Kompleks Benteng Otanaha yang terletak di atas bukit
desa Dempe, Gorontalo merupakan peninggalan bersejarah yang dibangun
oleh Portugis pada abad ke 15. Bangunan yang keseluruhannya terdiri dari
tiga buah benteng (Benteng Otanaha, Benteng Otahiya, dan Benteng
Ulupahu) ini dibangun sebagai wujud kerjasama antara Portugis dengan
Raja Ilato yang tengah berkuasa pada tahun 1505 – 1585.
Benteng OtanahaDikisahkan,
suatu saat kapal orang Portugis singgah di Gorontalo. Perwakilan orang
Portugis itu kemudian menemui Raja Ilato dan mewarkan kerjasama untuk
memperkuat sistem pertahanan dan keamamanan kerajaan. Sebagai tanda
kesepakan, Portugis bersedia membangun tiga benteng yang terletak di
atas bukit.
Pada tahun 1525, saat Gorontalo diserang musuh, terkuaklah akal bulus
Portugis. Rupanya, upaya pendekatan Portugis dengan Raja Ilato hanyalah
strategi untuk menyerang Gorontalo. Pada saat terjadi serangan dari
musuh itu, Portugis sama sekali tidak membantu Gorontalo, namun justru
memihak musuh untuk menyerang Gorontalo.
Hingga tahun 1585, Gorontalo masih dalam kemelut peperangan. Salah
seorang putra Raja Ilato, yaitu Naha dan istrinya, Ohihiya, memimpin
pertempuran dan menjadikan ketiga benteng Portugis itu sebagai benteng
pertahanan. Dalam pertempuran ini Naha dan seorang putranya, Pahu,
gugur. Untuk mengenang perjuangan mereka, ketiga benteng ini kemudian
dinamai Naha, Pahu, dan Hiya. Sementara itu penambahan kata Ota
merupakan bahasa daerah setempat yang berarti Benteng.
Sebagai cagar budaya yang patut dijaga kelestariannya, kompleks
Benteng Otanaha ini sudah dipugar pada tahun 1978 – 1981. Pemerintah
setempat juga membangun anak tangga untuk memudahkan wisatawan
menjangkau kompleks benteng. Sedikitnya kita harus mendaki 353 anak
tangga untuk mencapai benteng utama, yaitu Benteng Otanaha. Sementara
itu untuk mencapai Benteng Otahiya terdapat sekitar 245 anak tangga dan
59 anak tangga menuju Benteng Ulupahu.
Benteng Otanaha merupakan obyek wisata sejarah bangunan peninggalan
monumen kuno warisan pada masa lalu dari suku gorontalo dibangun sekitar
1525 letaknya diatas bukit di Kelurahan Dembe I Kecamatan Kota Barat
dengan jarak 8 Km dari pusat Kota Gorontalo. Untuk mencapai benteng ini
kita harus menapaki anak tangga sebanyak 351 buah dan dan dapat pula
melalui jalan melingkar dengan kenderaan roda empat dan roda dua.
Benteng ini yempat perlindungan dan pertahanan Raja-raja Gorontalo
ketika melawan kolonial Portugis yang ingin menjajah.
Keunikan dari benteng ini bangunanya terbuat dari campuran kapur dan
putih burung aleo. Karena letaknya yang berada dipuncak bukit maka dari
benteng ini dapat dilihat pemandangan danau limboto. Selain benteng
Otanaha didekatnya pula dua buah benteng yaitu benteng Otahiya dan
Ulupahu.
Panorama yang ditawarkan dari Benteng Otanaha adalah panorama Kota
Gorontalo dan Danau Limboto.Sepanjang mata memandang, mata dimanjakan
pemandangan yang bagus karena lokasi benteng yang berada di ketinggian
memang memungkinkan untuk melayangkan pemandangan ke mana saja.
Benteng ini konon dibangun oleh pejuang-pejuang Gorontalo sebagai
benteng pertahanan untuk melawan Belanda.Konstruksi benteng berbentuk
bulat dengan pondasi dari batu-batu alam. Tinggi benteng sekitar 7 meter
dan diameter benteng mungkin sekitar 20 meter.Terdapat 3 benteng yang
dihubungkan dengan jalan setapak untuk menuju ke tiap-tiap
benteng.Lokasinya yang berada di atas bukit memang sangat strategis
sebagai benteng pertahanan sekaligus menara intai saat jaman perang
dulu.
Untuk mencapai benteng ini juga mudah, 30 menit dari Kota Gorontalo
ke arah Danau Limboto. Untuk sampai ke atas bisa dengan berjalan kaki
melalui 1000 anak tangga atau membawa kendaraan sampai di atas bukit dan
diparkir di depan benteng. Pengunjung akan dikenai tiket masuk sebesar
5.000 rupiah dan sudah bisa menikmati suasana Benteng Otanaha sepuasnya.